KIA memang memiliki varian gas di beberapa negara.
Converter Kit BBG (VIVAnews/ Muhamad Solihin) |
VIVAnews - KIA Mobil Indonesia belum berniat untuk
meluncurkan varian berbahan bakar gas. Sebab, KMI menilai pemerintah
belum memberikan kejelasan terkait pembatasan penggunaan bahan bakar
bersubsidi.
Seperti diketahui, pembatasan penggunaan bahan bakar bersubsidi rencananya akan mulai diterapkan pada April 2012 mendatang. Rencana ini menimbulkan wacana penggunaan bahan bakar gas pada kendaraan untuk menghemat BBM.
"Mengenai penggunaan bahan bakar gas, KIA sangat mendukung. Tapi pemerintah belum memberikan kejelasan soal gas jenis apa yang akan digunakan, tipe alat konverter gas, dan infrastrukturnya (SPBG)," kata Direktur Pemasaran PT KIA Mobil Indonesia Hartanto Sukmono di Jakarta, Kamis 19 Januari 2011.
Menurutnya, KIA memang memiliki varian gas di beberapa negara. Namun, tidak bisa dikeluarkan begitu saja di Indonesia. "Kami harus berkoordinasi dulu dengan principal KIA di Korea Selatan," imbuhnya.
Untuk itu, KMI mengharapkan pemerintah sudah memiliki aturan yang jelas soal pembatasan BBM bersubsidi ini. Agar nantinya KIA bisa secara lebih detail merencakanan dan bisa menyiapkan komponen yang cocok.
Lalu apakah pembatasan BBM bersubdisi ini akan mengganggu penjualan KIA di Indonesia? "Strategi pemasaran KIA bersifat dinamis. Kami selalu mengamati kondisi pasar, peraturan pemerintah, nilai tukar uang, dan situasi lainnya yang ada di Indonesia," kata dia.
Saat disinggung produk baru yang akan diluncurkan KIA di Indonesia pada tahun ini. Hartanto mengaku belum bisa menjelaskan varian apa lagi yang akan disiapkan KMI. "Kita masih fokus pada mobil-mobil yang diluncurkan pada tahun lalu. Tapi kita pasti selalu melakukan study untuk melihat kebutuhan pasar. Kita tunggu saja," kata Hartanto.
• VIVAnewsSeperti diketahui, pembatasan penggunaan bahan bakar bersubsidi rencananya akan mulai diterapkan pada April 2012 mendatang. Rencana ini menimbulkan wacana penggunaan bahan bakar gas pada kendaraan untuk menghemat BBM.
"Mengenai penggunaan bahan bakar gas, KIA sangat mendukung. Tapi pemerintah belum memberikan kejelasan soal gas jenis apa yang akan digunakan, tipe alat konverter gas, dan infrastrukturnya (SPBG)," kata Direktur Pemasaran PT KIA Mobil Indonesia Hartanto Sukmono di Jakarta, Kamis 19 Januari 2011.
Menurutnya, KIA memang memiliki varian gas di beberapa negara. Namun, tidak bisa dikeluarkan begitu saja di Indonesia. "Kami harus berkoordinasi dulu dengan principal KIA di Korea Selatan," imbuhnya.
Untuk itu, KMI mengharapkan pemerintah sudah memiliki aturan yang jelas soal pembatasan BBM bersubsidi ini. Agar nantinya KIA bisa secara lebih detail merencakanan dan bisa menyiapkan komponen yang cocok.
Lalu apakah pembatasan BBM bersubdisi ini akan mengganggu penjualan KIA di Indonesia? "Strategi pemasaran KIA bersifat dinamis. Kami selalu mengamati kondisi pasar, peraturan pemerintah, nilai tukar uang, dan situasi lainnya yang ada di Indonesia," kata dia.
Saat disinggung produk baru yang akan diluncurkan KIA di Indonesia pada tahun ini. Hartanto mengaku belum bisa menjelaskan varian apa lagi yang akan disiapkan KMI. "Kita masih fokus pada mobil-mobil yang diluncurkan pada tahun lalu. Tapi kita pasti selalu melakukan study untuk melihat kebutuhan pasar. Kita tunggu saja," kata Hartanto.